About Me
- Gracelynn Angela
- A times traveler,dreams catcher,hiphop dancer,friendship keeper, fashion addiction, fourteen, and of course a teenager! ♥
Tuesday, October 30, 2012
POJOK SISWA
Persiapan UNAS di SMP St Maria memasuki tahap awal , dengan diadakannya bimbel.
Secara mental dan materi saya belum siap UNAS :)
tapi saya akan belajar dengan rajin dan terus rajin berdoa.
Just Pray and do the best :D
PROFIL GURU :)
Ini adalah nama-nama guru yang mengajar bidang studi di kelas 9.
1. Pak Surya mengajar komputer.
2. Bu Ken mengajar Bahasa Inggris
3. Pak Vincent dan Bu Dewi mengajar olahraga
4. Bu Martha mengajar matematika.
6. Bu Detha mengajar Bahasa Indonesia
7. Bu Christine mengajar tata busana
8. Bu Niken mengajar elektro
9. Bu Diana mengajar fisika
10. Bu Retha mengajar biologi
11. Bu Maria C. mengajar agama
12. Bu Maria D. mengajar tari
13. Pak Wicak mengajar karawitan
14. Bu Nunik mengajar Bimbingan Konseling
15. Bu Ratna mengajar IPS.
16. Pak Martinus mengajar PKN
17. Pak Yakobus mengajar seni musik.
18. Pak Kris mengajar matematika
19. Pak Agung mengajar matematika.
20. Bu Regina mengajar IPS
21. Bu Atik mengajar fisika.
1. Pak Surya mengajar komputer.
2. Bu Ken mengajar Bahasa Inggris
3. Pak Vincent dan Bu Dewi mengajar olahraga
4. Bu Martha mengajar matematika.
6. Bu Detha mengajar Bahasa Indonesia
7. Bu Christine mengajar tata busana
8. Bu Niken mengajar elektro
9. Bu Diana mengajar fisika
10. Bu Retha mengajar biologi
11. Bu Maria C. mengajar agama
12. Bu Maria D. mengajar tari
13. Pak Wicak mengajar karawitan
14. Bu Nunik mengajar Bimbingan Konseling
15. Bu Ratna mengajar IPS.
16. Pak Martinus mengajar PKN
17. Pak Yakobus mengajar seni musik.
18. Pak Kris mengajar matematika
19. Pak Agung mengajar matematika.
20. Bu Regina mengajar IPS
21. Bu Atik mengajar fisika.
Tuesday, October 23, 2012
Berita :)
PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI FILATELI
Jakarta — Pendidikan karakter tidak semata didapatkan di sekolah. Pameran filateli tingkat dunia yang akan diselenggarakan di Jakarta 18-24 Juni 2012 mendatang, akan menjadi wahana yang baik bagi anak-anak untuk menumbuhkan karakter nasionalime, berbudaya, dan berpengetahuan dunia. “Perangko merupakan bukti gambaran peristiwa yang tidak terbantahkan, bisa dijadikan ajang pembelajaran anak-anak,” demikian diungkapkan oleh Ketua Umum Perhimpunan Filateli Indonesia, Soeyono, di Kantor Kemdikbud, Rabu (13/06).
Soeyono menjelaskan, dalam pameran tersebut, anak-anak akan diberikan sebuah “passport” filateli. Dengan paspor tersebut anak-anak bisa membeli perangko atau mengirim surat dari suatu negara, kemudian paspornya diberi stempel dari kantor pos terebut. “Itu (stempel) koleksi menarik bagi anak-anak,” katanya.
Kegiatan lain yang dapat ditemui dalam pameran ini dan bermanfaat bagi anak-anak, yaitu mereka bisa ikut merasakan pekerjaan orang-orang di kantor pos. Mulai dari menggambar perangko, menyortir surat, dan lain sebagainya. “Pendidikan lewat perangko bisa menjadi pendidikan internasionalisasi bagi anak-anak,” katanya.
Untuk ikut merasakan pembuatan perangko yang terbuat dari kulit dan kain batik yang akan diluncurkan pada pameran tersebut, anak-anak juga diberi kesempatan untuk belajar membatik, menenun, dan melihat cara pembuatan keris. “Semuanya bernilai heritage Indonesia, untuk mematrikan ingatan dunia terhadap indonesia melalui filateli,” lanjut Soeyono.
Pelajaran penting dari kegiatan yang diadakan dalam pameran tersebut adalah bagaimana untuk melatih kesabaran, ketekunan, persahabatan antar negara, dan pencapaian prestasi saat berhasil mengumpulkan perangko dari seluruh dunia. Untuk itu, karena pesan-pesan nasionalisme, pendidikan dan kebudayaan sangat kental dalam acara ini, maka Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemdikbud, Ibnu Hamad, menyatakan bahwa kementerian akan sangat mendukung pameran ini.
Jakarta — Pendidikan karakter tidak semata didapatkan di sekolah. Pameran filateli tingkat dunia yang akan diselenggarakan di Jakarta 18-24 Juni 2012 mendatang, akan menjadi wahana yang baik bagi anak-anak untuk menumbuhkan karakter nasionalime, berbudaya, dan berpengetahuan dunia. “Perangko merupakan bukti gambaran peristiwa yang tidak terbantahkan, bisa dijadikan ajang pembelajaran anak-anak,” demikian diungkapkan oleh Ketua Umum Perhimpunan Filateli Indonesia, Soeyono, di Kantor Kemdikbud, Rabu (13/06).
Soeyono menjelaskan, dalam pameran tersebut, anak-anak akan diberikan sebuah “passport” filateli. Dengan paspor tersebut anak-anak bisa membeli perangko atau mengirim surat dari suatu negara, kemudian paspornya diberi stempel dari kantor pos terebut. “Itu (stempel) koleksi menarik bagi anak-anak,” katanya.
Kegiatan lain yang dapat ditemui dalam pameran ini dan bermanfaat bagi anak-anak, yaitu mereka bisa ikut merasakan pekerjaan orang-orang di kantor pos. Mulai dari menggambar perangko, menyortir surat, dan lain sebagainya. “Pendidikan lewat perangko bisa menjadi pendidikan internasionalisasi bagi anak-anak,” katanya.
Untuk ikut merasakan pembuatan perangko yang terbuat dari kulit dan kain batik yang akan diluncurkan pada pameran tersebut, anak-anak juga diberi kesempatan untuk belajar membatik, menenun, dan melihat cara pembuatan keris. “Semuanya bernilai heritage Indonesia, untuk mematrikan ingatan dunia terhadap indonesia melalui filateli,” lanjut Soeyono.
Pelajaran penting dari kegiatan yang diadakan dalam pameran tersebut adalah bagaimana untuk melatih kesabaran, ketekunan, persahabatan antar negara, dan pencapaian prestasi saat berhasil mengumpulkan perangko dari seluruh dunia. Untuk itu, karena pesan-pesan nasionalisme, pendidikan dan kebudayaan sangat kental dalam acara ini, maka Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemdikbud, Ibnu Hamad, menyatakan bahwa kementerian akan sangat mendukung pameran ini.
Fasilitas.
Kelas ber AC
Peralatan pembelajaran Multimedia
Laboratorium Bahasa,
Fisika, Biologi, Komputer
Bengkel Seni
Ruang Keterampilan Tata
Busana & Tata Boga
Ruang Keterampilan Elektronika
Ruang Konseling
Ruang/Sanggar Tari
Ruang & peralatan Karawitan
Studio Musik (Alat band,
Orkestra, Keroncong)
Ruang Doa dan Pengumuman
Sarana olah raga in door maupun out door
Kantin untuk Siswa
Koperasi Siswa
Tempat belajar diluar kelas dengan Free Wifi
Aula, UKS, Perpustakaan
Peralatan pembelajaran Multimedia
Laboratorium Bahasa,
Fisika, Biologi, Komputer
Bengkel Seni
Ruang Keterampilan Tata
Busana & Tata Boga
Ruang Keterampilan Elektronika
Ruang Konseling
Ruang/Sanggar Tari
Ruang & peralatan Karawitan
Studio Musik (Alat band,
Orkestra, Keroncong)
Ruang Doa dan Pengumuman
Sarana olah raga in door maupun out door
Kantin untuk Siswa
Koperasi Siswa
Tempat belajar diluar kelas dengan Free Wifi
Aula, UKS, Perpustakaan
Visi & Misi.
Visi
Komunitas pembelajar yang kritis, kreatif, dan inovatif dalam
mengintegrasikan ilmu, iman, dan nilai-nilai kemanusiaan seturut
semangat Santa Angela.
Misi
- Sebagai penerus semangat Santa Angela, sekolah Ursulin mengembangkan setiap pribadi agar dapat mengintegrasikan ilmu, iman, dan nilai-nilai kemanusiaan untuk menjawab tantangan zaman dan mewujudnyatakan SERVIAM dalam kehidupan sehari-hari.
- Sebagai lembaga pendidikan yang berkualitas dan terpadu, sekolah Ursulin menyiapkan peserta didik ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
- Sebagai komunitas pembelajar, sekolah Ursulin mengembangkan potensi akademik dan keterampilan (lifeskills) secara kritis, kreatif, dan inovatif dengan memanfaatkan IPTEK untuk mengikuti perkembangan global.
- Menumbuhkembangkan kecintaan pada budaya, bangsa, dan tanah air melalui penghargaan kepada pluralitas budaya, agama, dan membangun kepedulian kepada sesama dan alam ciptaan.
- Meningkatkan kerjasama dengan sekolah-sekolah Ursulin di Indonesia dan di Asia Pasifik.
Subscribe to:
Posts (Atom)